_ YoonHae _ Be Namja _ 2

Author : Nana Lee

Genre : Comedy, Romance

Length : Chapter

 

Main Cast :

 

1..Im Yoon Ah

2. Lee Donghae

 

Desclaimer : aku enggak tahu kenap bisa kepikiran ff ini, Be Namja. Mungkin akan lain kesannya dengan ff lain, sedang mencoba suasana baru. FF ini juga terinspirasi dari drama To The Beautiful You, tapi ceritanya tak akan disamakan dengan dramanya. FF ala author. Semoga kalian tertarik.

 

 

SIDERS,, Get Out !!

 

 

___Happy Reading __

 

Di tengah gelapnya malam, keringat membasahi tubuhnya, Yoona. Tapi itu tak membuatnya berhenti, hanya decitan sepatu, bunyi pantulan bola dan deru nafas yang menemaninya. Dimainkannya bola basket  itu dengan sangat lihai, membawanya lari menuju ring basket. Diangkatnya ke dua tangan itu, melemparkan bola basket menuju ring itu.

 

Masuk !

 

 

_ Be Namja _

 

 

Detik terus berjalan, begitu pula dengan menit dan jam yang terus mengiringi. Tanpa disadari jam sudah menunjukkan waktu tengah malam.

 

“Sebenarnya anak itu pergi kemana? Ini sudah tengah malam.” Ujar Donghae sambil mengacak rambutnya kesal. “Apa sebaiknya aku cari saja dia? Ahh, baiklah..”

 

Ditelusurinya lorong-lorong asrama ini. Mulai dari kamar mandi, tempat gym dan kantin, tapi tetap saja tak ada seorang pun disana. Hingga langkahnya terhenti di depan pintu gerbang yang terhubung dengan gedung sekolah.

 

“Bagaimana ini? Apakah aku harus memanjat gerbang ini?”. Perlahan namun pasti, Donghae menaiki satu demi satu rangkaian besi itu. Ditempatkannya kakinya itu pada posisi yag tepat. Hingga akhirnya ia tiba di atas.

 

Tiba-tiba ….

 

“Hey, siapa disana !”. Terdengar suara satpam penjaga asrama yang sedang berkeliling.

 

“Aduh, bagaimana ini?” gusar Donghae.

 

“Hey !! ” ujur satpam itu kian mendekat.

 

“Hmm, baiklah kalau begitu, tidak ada jalan lain,,, Huaaaa,,,, ”

 

Brukk !!

Kalian tahukan lompat dari gerbang setinggi 3 meter itu pasti rasanya……. Sakit.

 

“Aduh, kakiku…” erang Donghae kesakitan. Dengan kaki pincang, Donghae segera meninggalkan tempat itu.

 

Donghae POV

 

‘Awas saja kalau aku sampai menemukan anak itu. Menyusahkan saja.’  Umpat Donghae kesal.

 

Ditelusurinya sekolah itu. Nampak gelap dan sunyi. Hanya satu dua lampu yang menerangi.

 

‘Dukk,,, Dukk,,’

 

Terdengar suara pantulan bola menggema dari salah satu ruangan yang letaknya tak jauh dari tempat ku berpijak. ‘Apakah itu dari lapangan basket? Kurasa begitu.’

 

Perlu waktu yang cukup lama untuk sampai, mengingat keadaan kakiku yang seperti ini. Ku buka pintu dihadapanku ini dan pandanganku langsung tertuju pada seseorang yang tergeletak ditengah lapangan dengan deru nafas yang terdengar jelas olehku.

 

Kuhampiri dia, dan benar ternyata anak ini. Kaos biru pendek yang sudah basah melekat di tubuhnya begitu pula dengan rambutnya yang basah itu.

 

Author POV

 

Yoona terbaring di lapangan, sejenak mengistirahatkan diri. Ditutup ke dua matanya dengan salah satu lengannya. Tak menyadari kehadiran seseorang disana.

 

“Yoonghwa-shii…” Diguncangkannya bahu Yoona.

 

“Hmm…” Sahut Yoona.

 

Merasa tak puas dengan respon yang diberikan, Donghae mencoba memanggilnya lagi. “Yoonghwa-shii..”

 

“Mwo?” Merasa terganggu Yoona membuka matanya dan disingkirkannya lengan itu dari matanya.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Haus, oleh karena itu Youngmin bangun dari tidurnya. Setelah merelaksasikan tubuhnya, perlahan kakinya menuju tangga tempat tidur bersiap untuk menuruninya.

 

“Lohh?? Hyung dan Yoonghwa mengapa tidak ada?” Bingungnya melihat dua tempat tidur yang nampak kosong itu. Tanpa ba bi bu ia langsung membangunkan Kwangmin.

 

“Hey, hey, Kwangmin-ahh..” ujarnya menarik-narik selimut Kwangmin.

 

“Hmm,, ada apa Hyung? Aku ini sangat mengantuk, mengapa membangunkanku?” merasa terusik Kwangmin menggerakkan tubuhnya kesana kemari hendak mencari posisi tidur yang nyaman.

 

“Igo,, Hyung dan Yoonghwa tidak ada tidak ada ditempat tidurnya. Lagipula ini juga sudah lewat tengah malam.” Ujar Youngmin cemas.

 

“Ah,, sudahlah. Mereka kan bukan anak kecil, nanti mereka juga akan kembali.” Ujar Kwangmin kembali melanjutkan tidurnya.

 

“Ishh, dasar anak ini! Memangnya ia tak khawatir? Ckckck.” Decak Youngmin kesal, berjalan menuju dapur dan meneguk beberapa gelas air. Merasa cukup, ia kembali ketempat tidurnya.

 

 

_ Be Namja _

 

 

“Kau juga suka basket? Tapi mengapa harus main basket sendirian di tengah malam begini?” Tanya Donghae yang kini sudah dalam posisi duduk dengan Yoona yang tidur disampingnya.

 

“Tidak apa. Hanya saja jika dimalam seperti ini, aku bisa bermain bebas semauku.”

 

“Kau tahu tidak, ini sudah lewat tengah malam, kau tak ingin kembali ke asrama, Yoonghwa-shii?”

 

“Yoonghwa-shii?? Akan lebih enak jika sunbae memanggilku tanpa embel- embel ‘shii’.”

 

“Keurae,, kalau begitu Yoonghwa-ahh, kau juga cukup memanggilku hyung.”

 

5 menit berlalu tanpa ada pembicaran lagi. Hingga….

 

“Baiklah Hyung, ayo kita kembali.” Ajak Yoona. Mungkin kata ‘hyung’ ini akan terasa sedikit aneh untuknya. Dan juga tidak  ada kata ‘oppa’ yang akan terucap dari mulutnya selama beberapa waktu ini. Hanya ada hyung,, hyung,, dan hyung.

 

“Ne,,” belum sempat Donghae berdiri, kini ia terduduk kembali.

 

Merasa ada yang aneh, Yoona mengamati kaki Donghae. “Hyung, ada apa dengan kakimu?”

 

“Ini semua gara-gara aku lompat dari gerbang 3 meter itu.”

 

“Mengapa harus lompat? Kau kan bisa menuruninya perlahan?”

 

“hey! Ini semua juga kerana kau. Aku terburu-buru dan hampir tertangkap oleh satpam itu !” marah Donghae.

 

“Lalu bagaimana sekarang? Hyung tak bisa berjalan. Jika bisa pun, aku harus memapahmu dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sampai ke asrama.” Yoona mencoba berpikir.

 

“Kalau begitu, kau gendong aku.” Suruh Donghae.

 

“Mwo ??!!” pekik Yoona. Yoona yang sempat tak setuju akhirnya mau melakukannya.

 

“Keurae..” Yoona mulai berjongkok membelakangi Donghae.

 

“Kajja, cepatlah naik….” Suruh Yoona lagi.

 

Perlahan Donghae mulai menaiki punggung Yoona. Kedua tangannya juga sudah bertengger manis melingkari leher Yoona. Segera saja Yoona mengumpulkan kekuatannya bersiap untuk berdiri.

 

Dan berhasil…

 

“Whoaa, Yoonghwa-ahh, kau kuat juga ya?”

 

“Tentu saja, aku ini kan strong gi….” Yoona segera menghentikan ucapannya. Takut Donghae mendengarnya.

 

“Tadi kau bilang apa? Strong gi?” Tanya Donghae penasaran.

 

“Ah, aniya. Maksudku strong boy, hehehe…” ujar Yoona dengan cengiran kudanya.

 

Dengan langkah ringan Yoona menuju gerbang asrama itu, dicarinya kawat guna membuka gembok yang bertengger manis disana.

 

“Hyung,,”

 

“Hmm,,”

 

“Bisa kau bukakan gembok itu dengan kawat ini.”

 

“Baiklah,,” Perlahan Yoona sedikit menurunkan badannya agar Donghae mudah menggapai gembok itu.

 

Ceklek !

 

Gembok berhasil dibuka. Perlahan Yoona membuka gerbang itu agar tak terdengar suara decitannya, lalu ditutupnya kembali. Setelah aman Yoona kembali melanjutkan jalannya. Bersama Donghae tentunya.

 

Plukk…

 

Yoona POV

 

Ada sesuatu yang bersandar pada bahuku. Kutengokkan sedikit wajahku ke samping dan kulihat kepala Hyung disana. Kurasa ia tertidur. Jika diamati, tidak dipungkiri bahwa Donghae ini adalah namja yang tampan juga walau terkadang sikapnya tidak mengenakkan. Dan kurasa, sedikit demi sedikit kami sudah mulai akrab sekarang.

 

‘Hmm, tapi… apa-apaan Hyung ini. Seharusnya kau yang menggendongku, Hyung. Yeoja menggendong namja? Sungguh aneh’

 

Author POV

 

20 menit berlalu hingga akhirnya Yoona dan Donghae sampai di asrama. Cukup lama memang, mengingat gedung sekolah dan asrama yang bisa dibilang luas ini.

 

Dibaringkannya tubuh Donghae hati-hati. Tak lupa ditariknya selimut hingga menutupi sebagian tubuhnya serta dilepasnya sepatu yang melekat pada kaki Donghae.

 

Selesai dengan itu, Yoona menaiki tangga tempat tidur dan segera membaringkan tubuhnya. Lelah, itulah yang kini Yoona rasakan.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Pagi sudah datang, sekolah juga nampak ramai dengan siswa yang mulai berdatangan. Begitu pula dengan Youngmin dan Kwangmin yang beranjak dari asrama menuju sekolah.

 

Namun berbeda dengan ke dua manusia ini. Mereka nampak tenang dengan tidurnya masing-masing. Belum ada tanda-tanda jika keduanya ingin bangun. Ruangan juga terlihat sepi, mungkin hanya terdengar suara dentuman detik jam yang terus bergerak 180 derajat disertai dengkuran halus dari keduanya.

 

Hingga 10 menit kemudian, keduanya membuka mata secara bersamaan. Berusaha membiasakan matanya dengan sinar yang menembus jendela tepat mengenai wajah mereka.

 

“Eunghh,,” lagi-lagi lenguhan itu keluar bersamaan.

 

 

_ Be Namja _

 

 

“Ssstt,, Kwangmin-ahh, memangnya tidak apa-apa jika mereka tidak dibangunkan?” Bisik Youngmin ditengah pelajaran berlangsung.

 

“Gwaechanha, kau tak liat raut wajah mereka yang seperti itu? Kurasa mereka baru tidur jam 2 pagi tadi.”

 

“Benar juga, sih..”

 

Tanpa mereka sadari, sepasang mata memberikan tatapan ‘berani sekali berisik ditengah pelajaranku’ pada keduanya. Mereka tak menyadari bahwa bisikan demi bisikan yang terlontar itu terdengar jelas ditengah sunyinya kelas dan itu menarik perhatian seluruh siswa termasuk sang guru.

 

Tukk !………. Tukk !

 

“Aduh,,,”   ,  “Akhh,,,”

 

2 penghapus papan tulis melayang dan mendarat manis di kedua kepala itu.

 

“JO YOUNGMIN ! JO KWANGMIN !” Panggil songsaengnim penuh penekanan.

 

“N,,,ne?” ujar keduanya terbata, mengangkat kepala dan menatap songsaengnim takut.

 

“Keluar dari kelasku. SEKARAAANG….!”

 

 

_ Be Namja _

 

 

Suara gemercik air terdengar dari salah satu kamar mandi dengan seseorang disana. Dan seorang lagi yang nampak sibuk dengan kakinya, belum beranjak dari tempat tidurnya.

 

Ceklek ! ……  Kretekk…

 

“AAaaa !!…” Bersamaan dengan suara teriakan itu, Yoona keluar dari kamar mandi, sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

 

“Yakk, Hyung ! Wae geurae?” Tanya Yoona.

 

“Kelihatannya kakiku ini keseleo.”

“Hmmm,, Yoonghwa-ahh, kau bisa bantu aku? Tolong pijatkan kakiku.”

 

“Issh,, selalu saja merepotkan orang lain !”

 

“Hey, kau ini tak sopan sekali, ya? Aku ini sunbaemu dan ini juga gara-gara kau !” Ujar Donghae marah.

 

“Iya, iya aku tahu. Sudahlah jangan marah-marah ! Tunggu sebentar.”

 

Diletakkanya handuk itu lalu berlalu menuju dapur hendak mengambil sedikit air hangat dalam baskom kecil. Setelah itu Yoona kembali menghampiri Donghae.

 

“Hyung, letakkan kakimu kedalam baskom ini.” Suruh Yoona.

 

Perlahan Donghae memasukkan kakinya, hmmm, hangat. Yoona mulai meremas pelan kaki Donghae, memijatnya dengan hati-hati. Terlihat jelas memang, kaki itu menampakkan kebiru-biruan, seperti memar.

 

“Akh,,” terdengar sedikit rintihan dari Donghae, mencoba untuk menahan rasa sakit itu.

 

“Tahan, Hyung. Sebentar lagi selesai.”

 

“N,,ne.”

 

Dengan telaten Yoona terus memijatnya, fokus dengan kaki Donghae. Saking menghayatinya, Yoona bahkan tidak sadar jika ada seseorang yang memperhatikannya.

 

Donghae POV

 

Kuperhatikan wajah itu, nampak tenang. Sepertinya ia sudah biasa memijat orang lain. Terlihat dari gerakan tangannya yang lihai itu. Memijat ditempat yang tepat hingga aku sudah tak merasakan rasa sakit itu lagi.

 

Mengapa aku seperti pernah melihatnya ya? Tapi aku lupa kapan dan dimana itu. Akh, sudahlah, mungkin hanya perasaanmu saja, Lee Donghae.

 

Author POV

 

Yoona sudah selesai dengan pekerjaanya barunya (eh ?). Diangkat kepalanya menatap Donghae. ‘Loh? Kenapa dia menatapku sambil melamun seperti itu?’ Ujar Yoona dalam hati-hati.

 

“Hyung,, Hyung,,” digoyangkan kaki Donghae, berusaha menyadarkannya.

 

“Hyung….”

 

“………”

 

Kesal karena Donghae tak meresponnya, Yoona tersenyum evil. Ditekannya luka pada kaki itu, dan spontan saja Donghae langsung tersadar.

 

“Akk!” pekiknya.

 

“Makanya, jangan melamun terus. Memikirkan apa sih?” gumam Yoona lalu berlalu pergi kedapur mengembalikkan baskom itu.

 

Merasa lapar, Yoona mengambil cemilan dari kulkas dan membawanya pergi. Duduk di sofa dengan nyaman sambil menonton tv. Tak lama, terlihat Donghae berjalan menghampiri Yoona dan duduk disebelahnya.

 

“Hyung mau?” tawar Yoona sambil menunjukkan snacknya. Tanpa pikir panjang, langsung saja Donghae menyambarnya. Makan bersama sambil menonton tv, kini ruangan itu sudah penuh dengan suara tawa dari keduanya dikarenakan film comedy yang mereka tonton. Sementara itu…..

 

 

_ Be Namja _

 

 

“Dasar Songsaengnim menyebalkan !” teriak Kwangmin kesal sambil melempar sapu ijuk itu entah kemana. Melayang bebas diudara dan akhirnya,, dukk…. Jatuh.

 

“ah,, mengapa daun-daun ini tak mau di ajak kerja sama, eoh? Oh, ayolah, aku ini sudah lelah wahai daun-daunku yang manis. Tidakkah kalian merasa kasian dengan Youngmin yang kyeopta ini?”  ujar Youngmin frustasi.

 

“ish, dasar gila.” Umpat Kwangmin, melihat kembaranya itu berbicara dengan daun-daun.

 

“Kau ini gila ya, Hyung? Daun-daun ini juga tak akan menjawabmu.” Ujar Kwangmin sarkatis.

 

“Tak usah mengataiku gila. Waktu itu bodoh, sekarang gila, lalu apa lagi, ha??!!?”

 

“Molla,” cuek Kwangmin.

“Lalu sekarang bagaimana? Percuma saja kita menyapu lapangan ini, daun- daun itu akan terus jatuh, ini kan musim gugur. Sekeras apapun kita membersihkannya, tetap saja akan akan sia-sia.” Ujar Kwangmin lagi.

 

“Molla.” Cuek Youngmin balik.

 

“Jangan mengikutiku !”

 

“Biarkan saja . memangnya kata molla hanya boleh digunakkan olehmu?”

 

“…….” Kali ini Kwangmin mencoba diam, dia tahu bahwa kalau dia sudah sedikit keterlaluan dengan kembaran yang sekaligus menjadi hyungnya itu.

 

Siang kini sudah berganti menjadi sore. Bahkan langit juga mulai gelap. Youngmin dan Kwangmin akhirnya selesai dengan urusan mereka menghadapi daun-daun itu. Mereka bersiap kembali ke kelas mengambil tas mereka.

 

“Ternyata gelap juga ya?” ujar Kwangmin.

 

“……”

 

Diliriknya Youngmin yang berjalan disebelahnya, terlihat remang-remang dalam jarak pandang Kwangmin. Dia tahu kalau hyungnya itu masih sebal dengannya semenjak kejadian tadi. Selesai mengambil tas, mereka langsung kembali ke asrama.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Makan malam hampir siap. Kali ini Yoona bertugas memasak makanan untuk teman-teman satu dormnya itu. Terlihat Youngmin berada tak jauh dari Yoona.

 

“Kau masak apa Yoonghwa-ahh?”

 

“Oh, Youngmin-ahh? Nasi goreng. Hari libur kita harus ke supermarket, sama sekali tidak ada bahan makanan di kulkas , jadi hanya ini yang bisa dibuat.”

 

“Baiklah,, sini biar kubantu..”

 

“Ne,,”

Selama beberapa hari tinggal bersama Youngmin dan Kwangmin, membuat Yoona dapat mengenali mereka, sifat mereka. Menurutnya, Kwangmin yang terlihat lebih keras kepala dibanding Youngmin. Dan baginya ada perbedaan tersendiri yang Yoona lihat dari kedua wajah yang sama itu.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Tak terasa, sudah 3 minggu Yoona bersekolah di Chung Nam. Kini ia sudah mulai terbiasa dengan kehidupan disekolahnya ini. Meski tak jarang ada yang mencurigainya, dikarenakan tak pernah mengikuti olahraga renang yang rutin dilakukan setiap minggunya. Namun, rahasia itu masih tersimpan rapat.

 

Sekolah dan bermain basket rutin ia lakukan. Bermain dengan Youngmin dan Kwangmin sangat seru baginya. Hingga suatu hari, Donghae menyuruh seluruh anggota basket untuk berkumpul.

 

Sekitar 20 orang sudah berkumpul. Team basket ini terdiri dari 10 siswa kelas 10, 15 siswa kelas 11 dan 10 siswa kelas 12. Memang perkumpulan kali ini tidak mengharuskan seluruh anggotanya untuk datang.

 

Turnamen basket sebentar lagi akan dimulai. Dalam kurun waktu 4 bulan, team basket Chung Nam harus sudah siap. Turnamen akan dilaksanakan pada awal musim semi dan mereka harus memanfaatkan waktu  sebaik mungkin. Seleksi  pemilihan team inti juga sudah dimulai, tak ketinggalan dengan Yoona, Youngmin dan Kwangmin. Mereka bertiga begitu antusias dengan acara ini.

 

“Kita harus terus berlatih agar diterima menjadi team inti.” Semangat Kwangmin.

 

“Hey, Yoonghwa-ahh..”

 

Merasa dipanggil, Yoona menolehkan wajahnya. Terlihat disana Taemin berjalan ke arahnya.

 

“Whooa, Taemin-ahh, kau juga ikut team basket?”

 

“Tentu saja,,”

 

“Hahaha,, kukira kau hanya bisa tidur..” ejek Yoona disela tawanya.

 

Mendengar itu Taemin hanya mengecutkan bibirnya kesal. Melihat itu membuat Yoona, Kwangmin dan Youngmin tertawa keras.

 

Perkumpulan selesai tepat jam 3. Kini seluruh anggota mulai berbubaran. Tersisa Yoona, Kwangmin, Youngmin dan Taemin dan beberapa sunbae seperti Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun yang beberapa waktu lalu mereka berkenalan.

 

“Hyuk-ahh, Kyu-ahh, aku duluan ne?” ujar Donghae meninggalkan mereka.

 

Donghae berjalan beriringan dengan yang lainnya. Namun, tidak dengan Yoona, ia memilih untuk berjalan dibelakangnya.

 

Yoona POV

 

Aku tersentak saat tak sengaja aku melihat 3 yeoja berseragam sekolah mengendap-ngendap disekolahku. Jarak mereka tak jauh dari depanku. Kulihat mereka bersembunyi dibalik pintu kelas saat Donghae melewati kelas itu. Kini aku tahu jika mereka itu memang fans Donghae, ’mereka sengaja kesini hanya untuk melihat Donghae?? Sungguh berani’.

 

Sekarang aku menuju kelas itu, penasaran apa yang sedang mereka lakukan. Kubuka pintunya, dan kulihat mereka dibalik pintu. Sangat kentara kalau mereka itu kaget melihat kedatanganku.

 

“Kalian sedang apa disini?”

 

“Hoh?? Mi…mian Oppa. Kami kesini hanya ingin melihat Donghae Oppa. Jebal, jangan laporkan kami.” Ujar salah seorang dengan rambut pirang panjang dengan bedak yang tebalnya aku tak tahu berapa centi.

 

“Ne, Oppa. Jebalyo..” ujar seorang lagi, yeoja ini tampak lebih tinggi dari yang lain.

 

“Arraseo,,,” ujar ku. ‘Jujur saja, sebenarnya aku sangat jengah dengan mereka. Lalu apa tadi? Oppa? Baru kali ini aku dipanggil seperti itu. Kkkk!’

 

“Gomawo Oppa,,,” ujar yang seorang lagi.

“Naneun Kwon Yuri imnida.” Ujarnya lagi.

 

“Jessica imnida.” Ujar yang berambut pirang.

 

“Choi Sooyoung imnida.” Ujar yang berbadan tinggi.

 

“Ne, Im Yoonghwa imnida.” Balasku sedikit memberikan senyumku.

 

“Oppa, jika aku boleh jujur, Oppa nampak keren juga. Aku suka.” Ujar Yuri. ‘Ya ampun! Mimpi apa aku semalam sampai-sampai ada yeoja yang menyukaiku. Aku ini masih normal.’

 

“Hah?? Begitu ya,,” ujarku dengan tawa garing. ‘Kini aku harus berbuat apa? Kurasa aku harus cepat pergi dari sini’.

“Kalau begitu, aku harus cepat kembali ke asrama. Dan kalian juga harus segera pulang, ne? Nae kkalkae..” Dengan langkah cepat Yoona meninggalkan mereka.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Malam telah larut, tapi Yoona belum juga memejamkan matanya. Masih bayang dengan perkataan Yuri tadi. ‘Bisa-bisanya dia terang-terangan bilang menyukaiku. Aku merasa hidupku mulai tidak tenang sekarang. Semoga aku tak bertemu dengannya lagi’. Ujar Yoona mulai memejamkan matanya perlahan.

 

 

_ Be Namja _

 

 

Donghae terlihat sudah siap begitu pula dengan Yoona, Kwangmin dan Youngmin. Kini mereka berempat akan berangkat bersama. Sekolah terlihat sangat ramai sekarang. Banyak sekali siswa yang berkerumun didepan mading sekolah. Penasaran, Donghae, Youngmin dan Kwangmin melihat isi madding tersebut.

 

Yoona POV

 

‘Whooa,, ada berita apa di madding itu?’. Kulihat Taemin ada disana bersama siswa lain. Langsung saja aku hampiri dia.

 

“Annyeong, Taemin-ahh..”

 

“oh? Yoonghwa-ahh. Kau sendirian, dimana yang lain?”

 

“Mereka ada didepan madding. Memangnya ada berita apa?” tanyaku penasaran.

 

“Ini, akan ada 2 siswa baru pindahan dari Jepang, kudengar mereka kembar.” Jelas Taemin.

 

“Dari Jepang? Kembar? Jangan- jangan…”

 

“Jangan-jangan apa?” Tanya Taemin.

 

“Ahh, ani.” ‘Apakah mungkin? Tapi kurasa tidak.’

 

Author POV

 

Diedarkannya pandangan Yoona kesegala arah, mencoba mencari-cari seseorang yang sedang ada dalam pikirannya. Hingga pandangannya jatuh pada 2 siswa yang baru saja masuk melewati gerbang utama sekolah.

 

Seketika matanya terbelalak melihat 2 siswa baru itu.

 

“Yakk,,, IM BAEKHYUN !! IM CHANYEOL !!” teriak Yoona mengagetkan seluruh siswa Chung Nam.

 

 

 

TBC………………………………………….. Leave Your Comment……………….