CHEEKY ROMANCE_YOONHAE VER. (3)

 

 Gambar

 

 

Author : Nana Lee

 

Novel Karya : Kim Eun Jeong

 

Cast :

 

     1.        So Yoon Pyo a.k.a Lee Donghae

    2.        Yoo Chae a.k.a Im Yoon Ah

    3.        Ki So Yeong a.k.a Kwon Yuri

    4.        Oh Hye Rong a.k.a Hwang Tiffany

    5.        Kim Dae Joon a.k.a Lee Hyukjae

    6.        Yoo Gyu a.k.a Im Sehun

    7.        Lim Eun Yi a.k.a Choi Sulli

    8.        Kang Hee Jae a.k.a Xi Luhan

    9.        PD Nam Guk Hyeok a.k.a PD Cho Kyu Hyun

  10.        Eun Sang a.k.a Byun Baekhyun

  11.        Suster Lee a.k.a Suster Kim Taeyeon

.

.

.

.

 

 

 

HAPPY READINGGGGGG………

.

.

.

.

 

 

 

Pepatah berkata langit akan selalu menolong orang yang menolong dirinya sendiri. Lalu, apakah itu berarti orang yang berusaha menghancurkan orang lain akan menghancurkan dirinya sendiri? Namun, untuk urusan Luhan, karena laki-laki itu sudah memberikan pengaruh secara mental pada dirinya, Yoona merasa balas dendam pada laki-laki itu masih terhitung cukup baik. Lagipula, 90% penyebabnya adalah komputer itu. Namun, ini agak keterlaluan. Ini bukan hanya kesialan bertubi-tubi, tetapi seperti mendapat kesialan seumur hidup dalam satu hari. Ia tidak pernah mengira akan mengalami masalah yang serius dengan faKtor keberuntungannya seperti ini. Ketika PD Kim menghampirinya setelah ia mencampakkan Luhan dengan kasar, tadinya ia pikir itu adalah pertanda baik dan kesempatan baru yang diberikan tuhan.

 

“Kau tahu kan kalau saat ini tidak ada orang yang mengisi tempat reporter di acara kuliner ini? Kalau bagus, kau bisa jadi reporter tetap, lho.”

 

PD Kim mengedipkan matanya kepada Yoona seolah menegaskan kembali tentang posisi tetap di acara itu. Reporter tetap? Tentu saja, dengan senang hati. Belakangan Yoona mendengar bahwa reporter yang sebelumnya mengisi tempat ini tiba-tiba dipindahkan ke acara documenter alam. Yoona menunjukkan tatapan yang berapi-api dan semangat kuat kepada PD Kim.

 

Tempat yang menjadi lokasi syuting pertamanya adalah restoran yang terkenal dengan makanan kesehatan. Karena acara ini akan ditayangkan secara live, maka sedikit kesalahan akan berakibat fatal.

 

“Appetizer-nya adalah bubur kacang merah, makanan utamanya ikan fugu, dan terakhir adalah minuman alkohol tradisional yang khusus dibuat oleh restoran ini. Lalu, kau bertanya pada pemilik restoran itu tentang khasiat dari makanan-makanan itu. Jadi, sekali lagi, bubur kacang merah, ikan fugu dan minuman alkohol. Oke?”

 

PD Kim menjelaskan isi acara itu dengan ramah. Dengan wajah gugup, Yoona kemudian melatih senyumnya sambil menatap kamera yang bahkan belum menyala.

 

“Lalu, apa khasiat dari bubur kacang merah ini? Bagaimana dengan ikan fugu? Lalu, ini adalah minuman alkohol tradisional itu ya?” Yoona melatih pelafalannya dengan serius sambil bergumam seorang diri.

 

“Memangnya ini siaran di Korea Utara? Yang lebih natural lagi, dong.” Yoona malah semakin tegang melihat wajah PD Kim yang khawatir. Kemudian ia kembali menatap kamera dan berlatih lebih serius.

 

“Lalu, apa khasiat dari bubur kacang merah ini? Bagaimana dengan ikan fugu? Lalu, ini adalah minuman alkohol tradisional itu ya?”

 

Yoona terus menggumamkan perkataan yang sama berkali-kali. Sesekali ia melihat ke cermin dan memperlihatkan tekad yang kuat untuk menjadi reporter tetap di acara itu. Tiba-tiba, ia mendapat telpon dari Luhan. Meskipun ia malas menjawab telpon itu, namun ia tetap menjawab singkat karena sepertinya orang ini akan mengganggunya terus. Ia hanya berkata jangan menelponnya lagi dan segera menutup telpon itu. Apa telpon itu yang menjadi pembawa sial? Bukannya ia ingin menyalahkan orang lain, tapi ia benar-benar tidak tahan lagi.

 

Syuting dimulai dengan lancer. Siaran sudah diterima olah stasiun TV dan begitu mendapat tanda shoot dari PD, Yoona berhasil mengatur napasnya dan mewawancarai pemilik restoran itu dengan santai dan natural. Meskipun ia sempat berpikir seharusnya pemilik restoran ini juga ikut latihan dulu bersamanya tadi karena sikap dan ucapannya sangat kaku, seperti sedang membaca buku pelajaran Bahasa Korea. Namun, Yoona tidak menyerah. Ia mengajak pemilik restoran itu untuk lebih santai, karena kalau tidak, maka akan terlihat lebih mencolok. Kemudian Yoona mulai mencicipi bubur kacang merah, ikan fugu, dan beberapa gelas minuman alkohol di restoran itu……. Itu saja.

 

Tiba-tiba, seorang laki-laki datang berlari menghampirinya seperti orang kesetanan, memegang pergelangan tangannya kuat-kuat sampai membuat gelas itu terlempar mengenai dahi PD, mengatakan kalau dirinya adalah ‘ibu hamil’ dan berkata macam-macam. Seandainya itu semua hanya mimpi. Hal itu seharusnya tidak pernah terjadi. Tidak boleh terjadi. Ini kan siaran langsung ! Yang lebih penting daripada masalah ‘ibu hamil’ itu adalah bahwa acara ini disiarkan secara langsung. Namun, karena dirinya pun belum menikah, ia pun tidak bisa diam begitu saja mendengar tuduhan itu.

 

“Tidak. Aku tidak hamil !” Yoona membantah tuduhan itu dengan tegas, namun tidak seorang pun mempercayainya.

 

“Cepat tayangkan gambar lain !” PD itu berteriak kepada salah satu staf dan seketika terdengar suara helaan napas putus asa dari berbagai penjuru lokasi syuting. Dunia benar-benar jungkir balik rasanya !

 

“Hei ! Sebenarnya yang kau maksud ibu hamil itu siapa?” Yoona berteriak keras pada laki-laki yang tadi memegang tangannya itu dengan geram.

 

“Aku sudah liat sendiri. Kau kemarin datang ke dokter kandungan kan? Siapa sih dokter yang menanganimu?” Laki-laki itu menatap Yoona dengan prihatin tanpa memedulikan orang-orang disekitarnya yang memandangnya.

 

“Dokter kandungan?”

 

Saat itulah Yoona baru ingat akan wajah laki-laki itu. Laki-laki ini adalah dokter yang paling menarik perhatiannya ketika ia berkunjung ke rumah sakit dengan Yuri !

 

“Kau ini, dokter di bagian kandungan……”

 

“Hah ! Rupanya kau pernah melihatku? Benar, aku ini dokter kandungan !”

 

Sekarang, rasa percaya diri laki-laki itu semakin tinggi. Sementara itu, tatapan orang di sekitar mereka pada Yoona semakin tajam, seolah berkata ‘begitu rupannya’. Mendapat tatapan seperti itu, Yoona semakin panik.

 

“Tidak, Sungguh !” Yoona berseru sampai hampir menangis. Rasanya ia ingin naik kea tap restoran itu dan terjun dari sana.

 

“Kubilang aku tidak hamil !!!” Yoona akhirnya berteriak sambil terduduk lemas.

 

 

 

“Cepat tulis surat permohonan maaf !”

 

Begitu sampai di kantor, ia langsung dipanggil oleh atasannya dan kembali mendapat teguran keras. Surat permohonan maaf seperti apa yang harus ia tulis? ‘Saya berusaha agar tidak salah paham dikira sebagai ibu hamil.’ Seperti itu? Padahal ini semua karena ulah dokter gila itu.

 

Yoona geram dan merasa diperlakukan tidak adil. Setelah menyeka mata dan hidungnya, ia duduk di mejanya sambil terisak pelan. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah pulpen dari tempat pensilnya dengan kesal.

 

“Tiba-tiba datang orang gila entah dari mana.”

 

Tangan Yoona yang memegang pulpen itu bergetar hebat dan pulpen itu patah di tangannya. Beberapa rekan kerja yang melewatinya menoleh sejenak, berbisik lalu pergi menghilang. Yoona mendadak berdiri dari tempat duduknya dan berteriak, “Aku benar- benar tidak hamil ! Bukan aku !!!”

 

Tiba-tiba Luhan datang di hadapannya, memegang tangannya dan menariknya keluar ruangan.

 

“Yaaaakk !!!” Yoona berteriak sekuat tenaga pada Luhan.

 

 

 

Brak !

 

Suara pintu besi yang terbanting tertutup memenuhi ruangan tangga darurat itu. Lagi-lagi telinganya merasa tidak nyaman. Luhan mendorong Yoona sampai menempel ke dinding. Kebiasaan sekali orang ini.

 

“Apa-apaan kau?” Luhan bertanya dengan menakutkan.

 

“Kau ini kenapa sih?” teriak Yoona.

 

“Kau, dari kemarin heboh berkata kalau aku selingkuh. Sekarang kau bilang kau hamil? Kau bahkan tidak pernah membiarkanku menyentuhmu sedikit pun !”

 

Tiba-tiba saja emosinya memuncak, “Kau pikir aku sama dengan mu?”

 

“Siapa laki-laki yang kau selingkuhi itu?!” Luhan berteriak keras dengan wajah geram atas perlakuan Yoona pada dirinya selama ini.

 

“Aku tahu sepertinya kau masih kesal karena perbuatanku, tapi aku tidak berbuat salah padamu. Jadi berhentilah meneriakiku seperti itu !” Yoona mendorong Luhan dari hadapannya.

 

“Kau merasa hebat karena aku memohon-mohon padamu?” Luhan mendengus kesal. Seketika itu juga, otaknya seolah tidak bisa berpikir secara rasional. Yoona mengepalkan tangannya dan tanpa pikir panjang melayangkan pukulannya ke dagu Luhan.

 

Buk !

 

“Minggir kau ! Kini aku benar-benar muak dengan laki-laki !”

 

Yoona berjalan menuju ke koridor kantor, meninggalkan Luhan yang terkejut sambil memegangi dagunya yang menerima pukulan tidak terduga itu. Kali ini tidak ada yang memanggil dirinya. Yoona benar-benar ingin menangis sekuat tenaga. Rasanya tidak ada yang bisa membuat suasana hatinya membaik kembali, meskipun seandainya ia bisa menangkap dokter gila itu dan memutilasi tubuhnya.

.

.

 

[Artikel Terkait]

  • Reporter “Berburu Informasi LIVE”, kehamilannya terungkap di tengah siaran langsung !
  • Pertemuan antara Nona Y dan dokter kandungan di tengah siaran langsung, siapa wanita itu?
  • Reporter yang memaki kekasihnya yang selingkuh melalui situs jejaring perusahaan, ternyata hamil?
  • Reporter Y, hamil oleh mantan kekasihnya

 

.

.

Seketika, berbagai artikel mengenai Yoona muncul di berbagai media massa termasuk surat kabar. Yoona pucat dan panic melihat berbagai artikel tidak masuk akal yang berkaitan dengan dirinya. Bahkan kata kunci ‘makanan yang harus dihindari saat hamil’ sampai ikut ramai dibicarakan di internet. Kalau tadi ia tidak melayangkan pukulannya, hampir saja ia kalah total, KO.

 

“Yoona-shii ! Wajahmu ternyata tidak berubah ya?” tiba-tiba seseorang menyapanya dengan nada mengejek.

 

“Ya?” Yoona yang sedang tertunduk di mejanya mengangkat kepala dengan berat hati.

 

“Waktu zaman sekolah, kau jadi ketua geng ya? Teman-temanmu gayanya menyeramkan juga ya.”

 

“Coba kau urus mini homepage-mu itu. Masa tidak ada yang update sejak dua tahun yang lalu.”

 

“Kau tidak berpacaran waktu kuliah dulu? Masa tidak ada foto lain selain foto mabuk-mabukkan?”

 

Senior dan rekan-rekan kerjanya terus mengatakan sesuatu yang aneh pada Yoona.

 

“Apa maksudnya sih?” Yoona bergumam seorang diri.

 

“Identitas pribadimu sudah tersebar,” Sooyoung, salah seorang rekan kerja yang duduk di seberangnya berbisik padanya.

 

“Apa?”

 

Memang apa hebatnya aku ini? Yoona yang memiringkan kepalanya karena bingung tiba-tiba membelalakkan matanya. Jangan-jangan, apa karena pernyataan itu? Yoona yang panic kemudian segera mengetikkan namanya di salah satu situs di internet. Benar saja. Berbagai artikel mengenai dirinya yang disertai foto-foto lamanya, identitas lengkapnya, sampai berbagai julukan untuk dirinya sudah tersebar di dunia maya.

 

“Apa-apaan ini……..!!!”

 

Rasa kalut seketika menyelimuti pikiran Yoona. Dengan sedikit kesadaran yang tersisa, ia membaca tulisan yang tertera di monitornya dan mengklik kesana kemari dengan cepat. Ternyata berbagai cerita mengenai dirinya, yang bahkan tidak ia ingat, sudah tersebar di internet. Termasuk cerita saat tahun pertama di universitas, saat ia dan teman-temannya pesta makkeolli (minuman beralkohol tradisional korea yang terbuat dari beras) dan tidak sadarkan diri 30 menit di lantai. Foto-foto yang hampir ia lupakan pun tersebar kemana-mana. Napas Yoona semakin tidak teratur dan matanya panas. Benar-benar penghinaan. Melalui penglihatannya yang semakin kabur, ia menemukan pertanyaan ‘Katanya ia berpacaran dengan seorang presenter juga?’.

 

“Memangnya kau pacaran dengan siapa? Dengan presenter yang sudah dua tahun bekerja disini itu?”

 

Salah satu senior yang telah bekerja selama tiga tahun di kantor itu dan kemarin baru datang dari pelatihan di luar negeri bertanya dengan nada sinis. Lalu senior lain yang berdiri di sebelahnya menjawab pertanyaan itu.

 

“Pantas kau tidak tahu, kau baru sampai kemarin sih. Coba kau sampai beberapa hari yang lalu.”

 

“Beberapa hari yang lalu?”

 

“Iya, satu kantor stasiun TV ini heboh karena hal yang satu itu.”

 

Senior yang menjawab pertanyaan itu melirik Yoona dengan tatapan prihatin. Yoona hanya menggigit bibirnya. Tiba-tiba, seorang senior lagi yang sudah bekerja selama lima tahun di kantor itu memanggilnya.

 

“Yoona-shii, bisa bicara sebentar?”

 

Ia adalah senior yang membawa program berita pukul sembilan pagi di akhir pekan. Senior wanita yang terkenal sebagai orang yang mendisiplinkan presenter-presenter lainnya.

 

Mendengar perkataan senior wanita itu, kedua senior yang ada dihadapan Yoona hanya menatao dengan tatapan kasihan. Apa ini benar-benar kenyataan? Meskipun ia tidak bisa mencari jawabannya, yang pasti ini adalah mimpi buruk. Mimpi buruk yang benar-benar tidak ingin ia alami lagi.

 

 

 

Senior itu mengajak Yoona masuk ke ruang rapat.

 

Cklik.

 

Suara pintu yang dikunci itu terdengar seperti suara pintu peti mati yang ditutup, yang membuat seluruh badannya dingin.

 

“Kau telah merusak nama baik dan harga diri di bagian presenter ini. Kau tahu? Bagaimana kau bisa di tuduh sebagai ibu hamil ditengah siaran langsung seperti itu? Apalagi kau belum menikah. Dan apa benar itu hanya tuduhan belaka? Abu hamil betulan saja tidak pernah membuat masalah seperti ini di tengah siaran langsung, bagaimana mungkin orang yang belum menikah bisa sampai salah paham dikira ibu hamil dan menyebabkan kecelakaan seperti ini? Bila terkena flu saja, seorang reporter harus tetap terlihat prima dan menyembunyikan flunya itu ! Sebenarnya apa yang telah kau perbuat sampai seorang dokter kandungan bisa menimbulkan kecelakaan fatal ini?”

 

Senior itu berteriak dengan nada yang dingin dan menyeramkan. Seketika itu juga, air mata mengalir di pipi Yoona. Meskipun selama dua tahun ia tidak pernah mendapat program tetap, ia tidak pernah dipermalukan seperti ini.

 

“Ini bukan salah dokter itu. Ini adalah kesalahanmu. Seratus persen.”

 

Mendengar kata ‘seratus persen’ dari seniornya itu, hatinya terasa seperti di tusuk-tusuk oleh pisau belati. Yoona yang menundukkan kepalanya dapat melihat jejak air matanya yang jatuh ke lantai di bawahnya. Ia benar-benar merasa menyedihkan. Tidak lama lagi, ujung sepatunya yang polos dan pola kerikil di lantai itu akan terlihat kabur dimatanya. Genangan air mata telah memenuhi pelupuk mata dan menutupi pandangannya.

 

“Dengan kata lain, masalah ada di perilakumu. Apalagi sampai kisah percintaanmu tersebar kemana-mana seperti itu. Sebenarnya kau ini punya otak atau tidak sih, Yoona-shii?”

 

Yoona tidak bisa menjawab apa-apa. Ia benar-benar malu pada dirinya sendiri sampai tidak bisa menyalahkan siapa pun.

 

“Kau tahu kan, akan fatal akibatnya jika seorang presenter terlibat skandal? Sebaiknya kau introspeksi diri dan jangan sampai menjatuhkan nama baik presenter. Mengerti?”

 

“….. Iya.”

 

Yoona sudah ingin menangis dan menjawab dengan susah payah. Melihat Yoona seperti itu, senior yang tadinya ingin mengatakan sesuatu terdiam sejenak dan menghela napas. Kemudian ia melanjutkan dengan suara berat.

 

“Kau mungkin merasa diperlakukan tidak adfil, tapi kau tidak boleh larut dalam situasi ini. Kalau kau ingin tetap menjadi presenter, kau jangan menumpahkan perasaanmu saat ini di Twitter atau jejaring social lainnya, dan jangan sampai terpancing oleh wawancara yang ingin mengorek tentang hal ini. Kalau kau melihat beberapa presenter yang hidupnya hancur karena skandal, kau pasti mengerti maksudku.”

 

“Iya….”

 

Yoona tahu seniornya itu mengkhawatirkannya. Namun ia juga sadar bahwa dirinya adalah junior yang memalukan. Seniornya itu kembali menghela napas dan menatap Yoona tanpa berkata apa-apa. Yoona tetap menundukkan kepalanya.

 

“Benar-benar menyebalkan…..”

 

Akhirnya seniornya itu melontarkan ucapan terakhirnya dan pergi meninggalkan ruang rapat.

 

Brak ! Kali ini, suara pintu yang tertutup rasanya seperti suara peti mati yang di paku rapat-rapat dari luar. Yoona ketakutan dan terdiam. Ia seolah jatuh terperosok ke bawah bangunan kantor itu. Hanya lantai tempatnya berpijak yang rasanya amblas dan jatuh. Akhirnya, Yoona menjatuhkan badannya dan duduk berlutut dengan lemas. Tangisannya pecah bersamaan dengan air matanya. Ia menyandarkan kepalanya di pinggir meja dan berusaha untuk menahan tangisnya. Namun, suara tangisnya itu tetap melesak keluar dari sela-sela bibirnya yang tidak tertutup rapat.

 

Selama ini, Yoona tidak pernah merasa sepayah dan sehina ini karena telah mengotori nama baik reporter, bahkan ketika ia menjadi reporter cadangan di beberapa acara. Oleh karena itu, sangat sulit dan menyakitkan bagi Yoona untuk menerima masalah ini. Memakai kostum-kostum yang konyol dan ditertawakan orang pun sepertinya lebih menyenangkan. Memakai bunga dikepalanya pun sepertinya bukan apa-apa (Di Korea, memakai bunga dikepala akan dianggap orang gila). Ia sudah merasa bahagia asalkan bisa beraksi di depan kamera. Namun, sepertinya dalam beberapa waktu ini, tidak aka nada pekerjaan untuknya. Tidak, mungkin setelah beberapa saat, pekerjaan ini akan hilang dari tangannya untuk selamanya. Merasa takut akan dibuang dari dunia penyiaran, Yoona memeluk tubuhnya sendiri yang gemetar. Ia sebenarnya malu karena terduduk dan menangis seperti ini, namun sekeras apapun ia berusaha, air matanya tidak bisa berhenti mengalir. Yoona akhirnya menelan tangisannya karena rasanya ia akan mati bila menangis terus seperti ini.

 

Setelah bersusah payah mengendalikkan emosinya, Yoona akhirnya keluar dari ruang rapat dengan wajah tegang. Tiba-tiba ia mendengar seseorang berkata.

 

“Berkat Yoona, semua orang  penasaran ingin menonton lagi acara “Berburu Informasi LIVE” itu, sampai server situs jejaringnya error. Ini baru pertama kalinya kan untuk acara ini?”

 

Orang yang tidak tahu bahwa Yoona ikut mendengarkan semua ucapannya itu menggelengkan kepala dan mendecakkan lidahnya. Setelah dipikir-pikir ternyata hebat juga. Selama ia menjadi reporter, ia tidak pernah menjadi isu seperti ini. Namun, karena hal ini, ia sampai membuat situs jejaring kantornya error. Apa tayangan itu hanya bisa dilihat di situs jejaring ini? Acara ini pasti diputar dan terpampang di layyar besar di pust keramaian seperti Gang Nam. Itu saja? Program “Berburu Informasi LIVE” ini adalah program yang paling sering diputar dirumah makan atau di tempat umum di depan stasiun. Belum lagi orang-orang yang menontonnya melalui smartphone mereka atau orang-orang yang menonton dengan nyaman di rumah. Termasuk ayah dan bibinya.

 

 

 

‘Cklek.’ Yoona membuka pintu pagar rumahnya tanpa tenaga. Baru saja ia memasuki halaman rumah ketika bibinya tiba-tiba muncul dihadapannya dan memegang kepala Yoona.

 

“Benar-benar perempuan ini !”

 

Yoona yang terkejut berusaha untuk melarikan diri, namun tangan bibinya yang kuat karena sudah lebih dari 30 tahun mencuci baju secara manual itu memegang erat kepala dan baju Yoona sehingga ia pun tidak bisa lari kemana-mana.

 

“Lepaskan dan bicara baik-baik dengannya ! Kita dengar penjelasannya dulu !”

 

Ayah Yoona yang juga tidak bisa mengalahkan kekuatan bibinya itu, memohon padanya.

 

“Hentikan. Jangan sakiti anak gadisku.”

 

Sampai neneknya yang sudah terkena gejala Alzheimer pun ikut menahan bibinya. Namun, tatapan mata bibinya seolah berkata tidak ada yang bisa menghalanginya.

 

“Mana laki-laki itu ! Anak siapa itu yang ada di perut mu?!” bibinya berteriak keras seakan-akan bisa memecahkan keramik yang ada di rumah itu.

 

“Sudah kubilang tidak ! Dokter itu orang gila !”

 

Yoona akhirnya meluapkan emosinya yang sejak tadi ia tahan. Air matanya sudah habis ia tumpahkan di kantor, sehingga sekarang ia tidak bisa menangis lagi. Yang ada hanya rasa putus asa.

 

“Katanya dia adalah dokter kandungan ! Bagaimana ia bisa mengenalimu kalau kau tidak pergi ke dokter kandungan? Hah? Sini kau, benar-benar membuat malu keluarga !”

 

“Ah, Bibi ini, keterlaluan !” Yoona berteriak keras sambil mengentakkan badannya. Barulah ayah Yoona memeluk bibinya itu dan menariknya menjauh.

 

“Aku hanya mengantar Yuri saat itu ! Dokter gila itu yang salah paham !” Yoona hamper gila rasanya.

 

“Anak gadis seperti mu kenapa ikut-ikutan pergi ketempat itu? Pantas saja kau dikira ibu hamil ! Sekarang mau bagaimana, kau sudah membuat keluarga kita malu !” bibi itu kembali berteriak semakin kencang.

 

“Berita ini kan tidak benar. Kenapa harus malu?” Ayah Yoona berkata sambil berdiri di antara Yoona dan adiknya. Kemudian bibi langsung menyahut dengan ketus, “Kau tidak tahu bagaimana gossip itu cepat menyebar? Kau pikir ada yang percaya kalau kau bilang gossip itu tidak benar? Orang-orang sudah bertanya padaku, ‘hamil berapa bulan?’, ‘siapa ayahnya?’. Aku benar-benar malu !”

 

Mata bibinya terbelalak lebar. Benar juga ucapan bibi. Meskipun ia bersikeras berkata bahwa ia tidak hamil, orang-orang sudah terlanjur mengiranya hamil. Apalagi dengan perkembangan internet seperti ini, gosip saja yang tersebar dengan cepat, tetapi kebenaran di balik gosip itu terkubur dalam-dalam.

 

“Kau pikir bisa semudah itu, dasar perempuan gila !”

 

Bibi melayangkan pukulannya pada Yoona. Tiba-tiba neneknya datang ke hadapan Yoona dan menghalanginya sehingga pukulan bibinya itu mengenai mata neneknya.

 

“Aigoo !” nenek berteriak memegangi matanya dan jatuh terduduk.

 

“Nenek !” Yoona yang terkejut segera menangkap tubuh neneknya.

 

“Ibu !” ayah Yoona juga panik segera berlari menghampiri nenek.

 

“Ibu, Ibu ! Maafkan aku !”

 

Bibinya pun terkejut dan memukul-mukul tangannya sendiri sambil mendekat kearah nenek. Kemudian nenek berkata dengan tenang sambil tetap memegangi matanya, “Tidak apa-apa. Nenek baik-baik saja. Sekarang jangan pukul anak gadisku ini lagi.”

 

Mendengar perkataan nenek, bibi duduk disebelah nenek sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri.

 

“Aigoo, Ibu. Padahal kita sudah susah payah membesarkan anak ini. Ya ampun.”

 

Bibi kemudian memeluk tubuh nenek. Hati Yoona sakit melihat pemandangan ini. Sementara ayahnya hanya mendecakkan lidah dengan wajah sedih dan kesal.

 

“Dulu aku yang membersihkan kalau ia buang air dan menyuapinya, tapi sekarang ia malah balik membentakku, anak itu. Hidupku benar-benar menyedihkan !”

 

Mendengar ucapan bibinya itu, Yoona seketika merasa dirinya menua 10 tahun lebih cepat. Tadinya ia ingin cepat sukses dan membuat keluarganya hidup dengan nyaman. Tapi kenyataanya, gara-gara dokter gila itu, kini ia seolah terkena badai yang tiba-tiba datang ke dalam hidupnya.

 

“Jangan khawatir, jangan khawatir.”

 

Nenek yang sudah pikun mengelus-elus anak perempuannya yang menangis tersedu-sedu. Melihat hal itu, hati Yoona semakin pedih.

 

“Kau, mulai besok, batas jam malammu adalah jam sembilan malam !” bibinya yang sedang menangis itu tiba-tiba membelalakkan matanya menatap Yoona dan berteriak padanya.

 

“Benar-benar gila. Kalau ada jadwal syuting bagaimana?” Yoona menyahut dengan tidak kalah ketus.

 

“Bisa saja itu hanya alasanmu untuk berbuat macam-macam di luar sana, kan? Kalau ada jadwal, bawa surat perintah kerja dari atasanmu !”

 

Gila, gila. Masa ia harus meminta surat perintah kerja pada atasan yang selalu menyuruhnya membuat surat permintaan maaf? Prestasi kerjanya selama ini saja buruk, bisa-bisa ia langsung disuruh mengundurkan diri dari kantor.

 

“Sekarang aku tanya, siapa yang paling diperlakukan tidak adil di sini?” Kali ini Yoona memukul-mukul dadanya sendiri. Melihat Yoona seperti itu, bibinya semakin kesal dan berteriak padanya, “Anak ini masih belum sadar juga rupanya ! Pergi kau, bawa ayah dari bayi itu ke hadapanku !”

 

“Ah, benar-benar ! Aku harus berbuat apa lagi untuk membuktikan ucapanku ini !”

 

Pantas saja perempuan-perempuan yang gila biasanya meninggalkan rumah dengan rambut kusut. Dasar dokter kandungan gila ! Awas kau ya !!!

.

.

.

.

.

.

.

TBC…………

.

.

LEAVE YOUR COMMENT !!!

Pos ini dipublikasikan di yoonhae dan tag . Tandai permalink.

44 Balasan ke CHEEKY ROMANCE_YOONHAE VER. (3)

  1. Kereeeennnnn…bawa donghae aja..

  2. Corocorogiroro berkata:

    Bgus sekali. Lanjutkan

  3. eilistha berkata:

    pnderitaan yoona dimulai..
    kluarganya prcaya ma tuh brta kshn yoona..
    di tnggu lnjutn nya..

  4. aisyahnuratiqoh berkata:

    Kasihan yoona T T
    Next thor 🙂 kalau bisa jangan lama” ne

  5. laurencia berkata:

    wah kasian bgt yoonanya..smpe sgitunya dan hae blm brtnggung jwb lagi..ckckck..seru thor makin penasaran cpt dilanjut ya thor ..keep writing and fighting

  6. regina berkata:

    aishh,,, kok aku emosi yah baca part ini 😦
    Emg ga bisa apa di selesaikan masalahnya, biar yoona ga jd bulan2an omelan dan cacian dr org lain,,, huftt…

    Harusnya org kantornya tuh nyari kebenaran bukannya ngomel ga jelas, di periksa kek yoona-nya ke dokter buktikan dia bnr hamil apa ga 😦
    aduhh donghae jg main asal tuduh aja, blm tentu org dtg ke dokter kandungan tuh dia yg mo periksa kandungan, jd salah paham kan ntar di jadiin ikan pepes br tau rasa deh #sabarsabar
    Next part di tggu thor, gomawo ^^

  7. muslimahhusin berkata:

    Kesian yoona unnie, .ah ini semua gara2 hae oppa. .kl saja dia tdk sok tau pasti ga bkal kyak gini . . Huh

    next part thor

  8. Lee Sichacha berkata:

    Kasian Yoona T.T
    Thor, buat bibinya gk mrah” gitu dong ama yoona kan kasian T.T
    Lanjut thor….

  9. emaesa berkata:

    aiss kasian yoonanya #hugyoona
    ini gara2 dongek nih ,
    dongek kau harus tanggung jawab ! #ngancemCritanya
    mending yoona periksa ke dokter lagi ,
    buad bukti kalog yoona ga hamil ..
    Periksanya di tempat hae aja , biar si dongek merasa bersalah gtu ..
    Hehehe
    lanjut author ..
    Ditunggu next partnya ..

  10. nami yuri berkata:

    Kasian Yoong Eonni, ditunggu lanjutannya

  11. Santi PyrotecnicsElfYoonhaesuju berkata:

    Huwaaah makin dam OMG kasian yoong kayaknya rumit bgt hidupnya,

  12. denSil ONE9 berkata:

    Kasihan yoona unnie,smoga pnderitaàn’ny gk lama” 😉
    Next part….

  13. LoveLy_pyRos berkata:

    yah,ko pNdek bGt ce ru bca dah tbc…!? kzian skLi yoona mzLh dtang b’tUbi2 ini kRn donghae dia hRz b’tngGung jWb nie…!? dtnggu part sLnjut’y

  14. diiah ciicwejutexs berkata:

    Yaaahhh min tbc….next part palli di post y …aduch kasian yoong sampai sprti tu!??hae oppa eotthoke

  15. sj13215 berkata:

    Iya emang nih,, donghae sok tau. Aku juga jadi geregetan.. Gomawo ne, chingu.

  16. Lawliet berkata:

    Kasian yoonanya T.T
    gara2 donghe ini tuh.. ><
    donghae harus tanggung jawab pokoknya!

  17. Lin berkata:

    Kasian yoong eonni…
    Haeppa kau hrus bertanggung jawab.
    Next partnya kasih yoonhae momennya dong…

  18. sj13215 berkata:

    Sabar,,, donghae pasti tanggung jwb nti plus YHM pasti bejibun nti… Wakwak… Gomawo.

  19. Tya Nengsih berkata:

    kasiahan banget yoona…..hanya gara2 salah paham sampai heboh gitu….
    next part ……

  20. Lee Min-nda berkata:

    masalah makn ruwet nih…
    poor Yoona…

    sabar ya… terus kenapa ga ada Yuri…??
    padahal klo ada Yuri… mungkin Yuri bisa bantu jelasin…

  21. iffah berkata:

    ini semua gara2 Donghae
    kasihan Yoona nya,, u.u

  22. vhya elfishyoonaddict pyrotechnic berkata:

    Aigoo…
    ‘sudah jatuh tertimpa tangga tertimpa genteng pula’ itu pepatah yg cocok untuk yoona eonnie.
    Kasian banget sih.
    Hanya karena donghae oppa salah paham.
    Ckckck…

    Ditunggu nextnya.
    Fighting.

  23. vhya elfishyoonaddict pyrotechnic berkata:

    Aigoo…
    ‘sudah jatuh tertimpa tangga tertimpa genteng pula’ itu pepatah yg cocok untuk yoona eonnie.
    Kasian banget sih.
    Hanya karena donghae oppa salah paham.
    Ckckck…

    Ditunggu nextnya.
    Fighting..

  24. yoonhae shipper (rhiana) berkata:

    apa yoona ntar ngelabrak tuh dokter?
    ksian yoona gra2 tuh dokter hdup ny jdi brantkan,,
    dokter itu donghae kan??
    lnjutkan thoor,jgn lma2..

  25. Cha_yoonhae berkata:

    Aigooo .. Donghae bener^^ dah , kasiaan yoongie nya :\ , cepet^^ di nextt ya …

  26. CalysthAiden Lee berkata:

    Kasian yoona,gara donghae salah paham akhirnya yoona jadi menderita…
    Aq jadi nggak tega baca part ini 😦

    ditunggu part4nya thor…

  27. inggridAnjani berkata:

    Ya cepet cepet lanjut! Sebel jd nya sama hae oppa disitu. Kasian yoong eonni (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

  28. im pizza berkata:

    Donghae oppa,matilah kau =.=
    Mencemarkan nama baik yoona aj –“,
    kau hrus tnggung jawab donghae opppaaaaa!!!!nexxttttttt

  29. yong berkata:

    terlalu pendek min… cptan part 5 ya

  30. Luluyoong berkata:

    Sumpeh kesel sama donghae.

  31. WILDA berkata:

    kasian yoonanya……………….

  32. wulandariiyang berkata:

    kasian Yoona..ni si abang Hae sih…salah paham kan semua ny..
    Seru bnget cerita ny..ijin next bc yo..

Tinggalkan Balasan ke Lawliet Batalkan balasan